Pekan kemaren di Dubai , Uni Emirat Arab beredar video adzan di salah satu masjid yang mengganti kalimat hayya a'lataini dengan Shollu fi Rihaalikum atau kalimat lain yang masih semakna kejadian tersebut di dasari oleh badai dan curah hujan dengan intensitas yang sangat tinggi
Hujan lebat di sertai badai yang melanda dubai kemaren mengakibatkan banjir yang menyerang bandara dan jalan raya sehingga penerbangan dan pengoprasian transportasi lain nya untuk sementara di non aktifkan
Tak hanya itu , peristiwa tersebut juga mengakibatkan kerusakan apartemen dan bangunan sarana pendidikan lainnya sehingga menyebabkan penutupan kantor dan sekolahan
Menurut penelitian meteorologi nasional dan pemerintah Uni Emirat Arab melalui media sosial nya mengumumkan bahwa peristiwa tersebut merupakan kejadian yang paling dahsyat selama 75 tahun terakhir
Bahkan imbas dari cuaca buruk yang melanda Dubai kemaren salah satu masjid di dubai mengubah seruan adzan agar mengerjakan sholat di rumah masing- masing memandang kejadian itu sangat membahayakan jika keluar rumah
Dalam perspektif fikih perubahan kalimat adzan sangat di perbolehkan bahkan di sunahkan ketika terjadi musibah besar yang dapat membahayakan nyawa seseorang
Perubahan kalimat adzan tersebut bertujuan untuk menghimbau kepada masyarakat sekitar agar tetap mengerjakan sholat dan di kerjakan di tempat tinggal masing - masing
Perubahan kalimat adzan hanya di perbolehkan ketika dalam situasi membahayakan yang dapat mengancam nyawa seseorang dan hanya di perbolehkan pada kalimat hayya a'lataini menjadi shollu fi rihalikum atau kalimat yang masih semakna dengan nya
Sementara bagi orang yang mendengar tetap di sunnahkan untuk menjawab dengan membaca laahaula walaa quwatta illa biillah dengan mengqiyaskan hayya a'lataini karna masing- masing di antara kedua nya terdapat persama'an berupa seruan
Referesni : I'anatahutholibin, Juz 2 Hal. 226 ,Haromain .