Dalam Qs. Al A'rof di ceritakan secara runtut kisah nabi Hud ,Sholeh , Luth dan Syu'aib beserta kaumnya yang terdiri dari Ad , Tsamud dan Madyan yang menentang risalah dan ajaran Allah SWT
Ketika Allah SWT mengutus para nabi dari kalangan mereka , mereka sama sekali tidak mempercayai ajarannya bahkan mereka memberikan reaksi negatif
Seruan pertama yang menjadi target para rosul terhadap kaumnya sesuai kandungan ayat adalah tentang ketauhidan karna mereka menganggap terdapat tuhan selain Allah SWT dan tidak mempercayai status kenabian dari utusan Allah SWT
Ulasan Ayat
[Surat Al-A'raf: 65]
{ ۞ وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمۡ هُودࣰاۚ قَالَ یَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَیۡرُهُۥۤۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ }
[Surat Al-A'raf: 73]
{ وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمۡ صَـٰلِحࣰاۚ قَالَ یَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَیۡرُهُۥۖ قَدۡ جَاۤءَتۡكُم بَیِّنَةࣱ مِّن رَّبِّكُمۡۖ هَـٰذِهِۦ نَاقَةُ ٱللَّهِ لَكُمۡ ءَایَةࣰۖ فَذَرُوهَا تَأۡكُلۡ فِیۤ أَرۡضِ ٱللَّهِۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوۤءࣲ فَیَأۡخُذَكُمۡ عَذَابٌ أَلِیمࣱ }
[Surat Al-A'raf: 80]
{ وَلُوطًا إِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِۦۤ أَتَأۡتُونَ ٱلۡفَـٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنۡ أَحَدࣲ مِّنَ ٱلۡعَـٰلَمِینَ }
[Surat Al-A'raf: 85]
{ وَإِلَىٰ مَدۡیَنَ أَخَاهُمۡ شُعَیۡبࣰاۚ قَالَ یَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَیۡرُهُۥۖ قَدۡ جَاۤءَتۡكُم بَیِّنَةࣱ مِّن رَّبِّكُمۡۖ فَأَوۡفُوا۟ ٱلۡكَیۡلَ وَٱلۡمِیزَانَ وَلَا تَبۡخَسُوا۟ ٱلنَّاسَ أَشۡیَاۤءَهُمۡ وَلَا تُفۡسِدُوا۟ فِی ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَـٰحِهَاۚ ذَ ٰلِكُمۡ خَیۡرࣱ لَّكُمۡ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِینَ }
Dari ayat di atas terdapat beberapa perbeda'an tepatnya pada kisah nya nabi Luth as di antara nya :
a. Tidak di sebutkan kata akhun
b. Tidak menyebutkan nama kaum nabi Luth
c. Tidak berpesan tentang tauhid
Menurut Prof. Quraisy Shihab dalam Tafsir Al misbah nya di jelaskan bahwa :
A. Ayat ini tidak menyebut Nabi Luth as. sebagai saudara mereka sebagaimana halnya Nabi Hud, Shaleh dan Syu'aib as. ketika menguraikan kisah ketiga nabi yang disebut terakhir, Al-Qur’an menyatakan bahwa dan kepada Ad saudara mereka Hud. Demikian juga dan kepada Tsamud saudara mereka Shaleh dan kepada Madyan Saudara mereka Syu'aib.
Ketiadaan penyebutan kata saudara buat Nabi Luth as. untuk mengisyaratkan bahwa beliau bukanlah dari suku asli masyarakat yang beliau diutus menghadapinya. Nabi Luth as. bersama Nabi Ibrahim as. adalah pendatang di kota itu setelah berhijrah dari Harran (Carrahae).
Beliau berasal dari daerah Kan’an, satu daerah yang terletak di bagian barat Palestina dan Suriah sekarang. Itu pula
salah satu sebab mengapa ayat yang berbicara tentang pengutusan Nabi
Luth as. tidak menyatakan bahwa beliau saudara mereka. Bahwa Nabi Luth as diutus kepada kaumnya karena seseorang yang bertempat lama pada satu tempat dapat dinilai sebagai salah seorang anggota kaum masyarakat itu.
B. Ayat di atas juga tidak menyebut nama kaum Luth sebagaimana ayat-ayat yang menyebut nama kaum Nabi Hud, Shaleh, dan Syu'aib seperti ‘Ad, Tsamud, dan Madyan.
Hal tersebut sebagai pengajaran kepada
umat Islam agar merahasiakan nama pelaku kejahatan, dalam hal-hal tertentu di mana penyebutan nama tidak diperlukan, apalagi jika kejahatan yang mereka lakukan adalah sesuatu yang sangat buruk atau dapat merangsang orang lain melakukannya. Tidak satu ayat pun yang menyebut nama kaum Luth,
C. Ayat di atas juga idak berpesan tentang tauhid atau penyembahan Tuhan Yang Maha Esa. Beliau tidak berkata sebagaimana nabi-nabi sebelumnya: Wahai kaumku sembahlah Allah SWT tidak ada bagi kamu satu Tuhanpun selain-Nya. Ini bukan berarti bahwa beliau tidak mengajak mereka kepada tauhid, tetapi ada sesuatu yang sangat buruk yang hendak beliau luruskan bersama pelurusan aqidah mereka yaitu kebiasaan buruk mereka dalam bidang seks.
Di sisi lain' perlu di ingat bahwa penekanan tentang keburukan tersebut tidaklah jauh dari persoalan aqidah, ketuhanan dan
tauhid. Karena keduanya adalah fitrah.
Wallahu a'lam.....